Biografi Hellen C Erickson
Helen Lorraine (Cook) Erickson
(lahir 1936) adalah penulis utama dari Modeling, teori dan Peran Modeling
bersama dengan Tomlin, E. dan Swain, pertama kali diterbitkan pada tahun 1983
oleh Prentice Hall dan kemudian oleh Perusahaan EST. Pada tahun 2006 menulis
sebuah buku yang menyediakan tambahan informasi mendalam yang menggambarkan
hubungan antara jiwa, roh, dan bentuk manusia. Buku ini berisi 522 halaman bab
yang ditulis oleh beberapa tokoh konsep Modeling dan Peran-Modeling. Tiga buku lainnya
sedang dalam proses. Sebuah pekumpulan masyarakat untuk kemajuan Modeling dan
Peran-Modeling didirikan pada tahun 1985 di University of Michigan. Masyarakat
bertemu dua kali setahun dan memberikan informasi mengenai penelitian terkait,
publikasi, dll
Erickson menikah dengan Lance Erickson pada tahun 1957 di Clare, Michigan. Bersama-sama mereka tinggal di Cedar Park, Texas di mana dia memegang gelar Profesor Emeritus, The University of Texas di Austin.
Erickson menikah dengan Lance Erickson pada tahun 1957 di Clare, Michigan. Bersama-sama mereka tinggal di Cedar Park, Texas di mana dia memegang gelar Profesor Emeritus, The University of Texas di Austin.
Biografi Evelyn M. Tomlin
Latar
Belakang Pendidikan 1951 - BSN, Los Angeles County 1976 - MSN
Psychiatric Nursing, Universitas
Michigan.
kemudian beliau bekerja 5
Tahun di Afghanistan sebagai Perawat , bekerja
di Praktek Keluarga, dan bahasa Inggris mengajar
keperawatan
program instruktur,
Bayi Bedah, Ibu
dan Prematur
di
University of Michigan. dan
membuka
pertama praktik keperawatan
independen di Michigan. Dalam hal religi
mencoba untuk menggabungkan minat dalam doa penyembuhan dengan
Pemodelan dan Peran Modeling Teori dan sekarang beliau bekerja dengan wanita tunawisma untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk hidup sehat
bahagia.
Biografi Mary
Ann P Swain
Latar belakang
pendidikan yaitu Bachelor of Arts dari Universitas DePauw selanjutnya Master of Science dan gelar doktor di Psikologi dari University
of Michigan Nursing. Latar belakang pekerjaan sebagai dosen sejak tahun 1970,
University of Michigan School of Nursing. Karyanya meliputi mengembangkan
dengan Erickson. Sebuah model yang menilai adaptasi pasien terhadap stres, yang
dimasukkan ke dalam teori Modeling dan Peran-Modeling dan pekerjaan terakhir
sebagai rovost
untuk Sistem New York State University.
2.2
Analisis
Teori/ Model Konseptual Hellen C Erickson, Evelyn M Tomlin dan Mary Ann P Swain Dalam MRM (Modeling dan Role
Modeling),
Teori ini menarik konsep-konsep dari
:
·
Maslow teori hierarki kebutuhan
·
Erikson teori tahapan psikososial
·
Piaget teori perkembangan kognitif
·
Adaptasi Umum Syndrome (GAS) oleh Selye dan
Lazarus
Modeling adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang dunia pasien dari perspektif klien, untuk membangun sebuah “model” dari pandangan dunia klien. Role modeling didasarkan pada asumsi bahwa semua manusia ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka ingin memainkan peran yang telah ditentukan dalam masyarakt. Role modeling menggunakan klien secara umum untuk merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan, perkembangan, dan penyembuhan klien. Role modeling membutuhkan tujuan yang membangun kepercayaan, meningkatkan orientasi positif dan sense of control, menyatakan kekuatan dan menetapkan tujuan timbal balik spesifik. Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu mendapatkan kesehatan holistic yang berkualitas.
Konsep utama dalam MRM berhubungan dengan pemikiran dasar dan kepercayaan filosofis yang berkenaan dengan kemiripan manusia, perbedaan manusia satu sama lain, dan apa yang harus dilakukan perawat. Konsep-konsep yang berhubungan dengan bagaimana kemiripan manusia mencakup holisme, mind-body connection, kebutuhan dasar termasuk kebutuhan affiliasi individual, dan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan seumur hidup. Konsep yang merefleksikan bagaimana manusia berbeda satu sama lain mencakup : anugerah genetik, main-body relationship adaptasi, dan self care.
Konsep-konsep teori ini menjelaskan tentang beberapa persamaan dan perbedaan antara orang-orang.
a.
Kesamaan manusia
1) Holisme
Kepercayaan bahwa
manusia lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagian dari manusia tersebut:
bahwa fungsi-fungsi tubuh, pikiran, emosi, dan spirit sebagai satu unit,
mempengaruhi, dan mengontrol bagian-bagian tersebut dalam interaksi dinamis
dengan orang lain yang menyebabkan sama pentingnya proses concious dan
unconcious
2)
Kebutuhan dasar
Berdasarkan
hirarki Maslow tentang kebutuhan dasar dan pertumbuhan yang menyebabkan manusia
bertingkah laku. Kebutuhan dasar hanya dapat dicapai saat seseorang
merasa bahwa mereka telah mencapainya. Menurut Maslow, saat kebutuhan telah
terpenuhi, pertumbuhan dapat terjadi. Kecemasan adalah hal kedua untuk memenuhi
kebutuhan, ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, situasi dapat dianggap
sebagai ancaman dan disstres serta illness fisik dan psikososial dapat terjadi.
Kekurangan pemenuhan kebutuhan perkembangan
menyebabkan dihadapinya kecemasan dan stimulasi pertumbuhan. Keingintahuan dan
ketakutan untuk tahu berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan
keselamatan.
3)
Affiliated-individuation
Konsep unik pada teori MRM berdasar pada kepercayaan bahwa
semua orang memiliki pergerakan instingtual untuk diterima dan bergantung pada
support system selama hidup sambil juga tetap mempertahankan rasa kemandirian
dan kebebasan. Berbeda dengan konsep interdependensi.
4) Pendekatan
dan berduka
Manusia memiliki kecenderungan
bawaan untuk mendekati obyek-obyek yang berulangkali memenuhi kebutuhan mereka
dan mereka berduka saat kehilangan obyek-obyek tersebut. Berduka dapat menjadi
nyata, dirasakan atau mengancam. Perasaan berduka yang tidak diselesaikan
menyebabkan kurangnya sumber-sumber untuk mengatasi stressor harian yang
menyebabkan berduka abnormal dan defisit kebutuhan yang kronis.
5) Tahapan psikososial
Didasarkan pada teori
Erickson bahwa penyelesaian tugas tergantung pada derajat kebutuhan yang
terpenuhi. Penyelasaian tugas-tugas pada tahap kritik mengarahkan ke
growth-promoting (trust) atau growth impending (mistrust) atribut residual yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara maksimal dan mampu
berespon sehat terhadap stressor harian. Saat seseorang bernegosiasi terhadap
tugas-tugas spesfik setiap tahapan usia, dia akan meningkatkan karakter abadi
yang membangun kekuatan dan sikap (kebaikan) seperti self-control atau
willpower.
6) Tahap
kognitif
Didasarkan pada
teori Piaget, pemikiranyang menyatakan bahwa kemampuan juga berkembang secara
berurutan dan juga bermanfaat untuk memahami tahap perkembangan apa yang
kemungkinan sulit dihadapi atau membutuhkan bantuan. Yang kemudian dengan
pendidikan klien, membuat ionformasi tetap sederhana bagi klien.
b. Perbedaan antar manusia
1) Inherent endowment
merupakan bawaan genetik sebagaimana pengaruh
prenatal dan perinatal terhadap status kesehatan.
2)
Model dunia
perspektif seseorang
tentang lingkungannya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan, status kehidupan
dan lain-lain.
3) Adaptasi
cara seseorang berespon terhadap stressor yang
menghubungkan kesehatan dan perkembangan.
4) Potensial adaptasi.
Kemampuan individu
berhadapan dengan stressor, yaitu untuk menggerakkan sumber-sumber dapat
diprediksikan dengan model pengkajian (APAM) yang menggambarkan tigaa kategori
koping : arousal, equilibrium dan impoverishment. Sumber-sumber tersebut dapat
berupa internal atau eksternal. Arousal merefleksikan kecemasan dan tekanan.
Equilibrium adalah posisi relatif yang tetap terhadap keseimbangan dan mungkin
saja dapat berupa adaptif atau maladaptive. Adaptasi adalah hal positif, status
maladaptive adalah salah satu cara seseorang dengan stimulus yang stressful,
tetapi hanya dengan mengorbankan energi dari subsistem yang lain.
Impoverishment adalah keadaan dimana seseorang orang telah mengurangi atau
menghabiskan sumber-sumber yang dimilikinya.
5) Stress
Respon general terhadap stimulus stressful
dalam perubahan pola, melibatkan sistem endokrin, GI, dan limfatik yang diidentifikasi
bagai gejala adaptasi general (general adaptation syndrome/GAS) oleh Selye.
Tiga fase GAS terdiri dari alarm reaction, stage of resistance, dan stage of
exhaustion. Stimulus dapat dirasakan sebagai ancaman atau tantangan (Lazarus);
dan sebagai stressful dan distressful (Selye). Engle mengidentifikasi reaksi
psikologis terhadap stress bersamaan
dengan respon flight atau fight. Teori MRM mensintesa keseluruhan hal tersebut
dalam pandangan yang lebih holistic.
6) Self care
adalah proses
mangatur respon-respon terhadap stressor. Self-care termasuk apa yang kita
ketahui tentang diri kita sendiri, sumber-sumber kita, dan tingkah laku kita.
7) Self care knowledge
adalah informasi
tentang diri yang diyakini seseorang dapat meningkatkan atau bertentangan
dengan kesehatannya sendiri, pertumbuhan dan perkembangan, apa yang
mempengaruhi suatu keadaan sakit atau berkontribusi terhadap masalah yang
dihadapi atau terhadap kesehatan yang optimal. Termasuk data mind-body.
8) Self-care resource
adalah sumber-sumber
bantuan internal dan eksternal untuk
koping terhadap stressor. Berkembang dari waktu ke waktu saat kebutuhan dasar
terpenuhidan tugas perkembangan diterima
9) Sel-care action
adalah perkembangan
dan penggunaan self-care knowledge dan self care resources untuk meningkatkan
kesehatan yang optimal. Termasuk didalamnya keseluruhan tingkah laku sadar
ataupun tidak sadar yang berhubungan dengan kesehatan, pertumbuhan,
perkembangan, dan adaptasi
c.
Modeling
v Modeling
adalah proses dimana perawat berusaha untuk mengetahui dan memahami model
pribadi klien-nya atau untuk belajar menghargai nilai dan signifikansi.
v Modeling
mengakui bahwa setiap orang memiliki perspektif yang unik (model)-nya atau
dunianya.
v Perawat
menggunakan proses ini untuk mengembangkan citra dan pemahaman tentang dunia
klien dari sudut pandang klien.
d.
Peran Modeling
v Peran
pemodelan adalah proses dimana perawat memfasilitasi dan memelihara individu
dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan.
v Peran
pemodelan menerima klien tanpa syarat dan memungkinkan perencanaan intervensi
yang unik.
v Menurut
konsep ini, klien adalah ahli dalam perawatan sendiri dan tahu yang terbaik
bagaimana ia harus dibantu.
Menurut teori
peran perawat adalah :
a. Memfasilitasi, yaitu membantu klien untuk mengidentifikasi mengerakan dan
mengembangkan kekuatan personal dalam menggapai kesehatan.
b.
Nurturance, yaitu secara lemah-lembut mendukung dan menyemangati klien untuk
berinteraksi dengan seluruh proses biofisik, kognitif, dan afektif dalam
mennggapai kesehatan.
c.
Unconditional Acceptance, menggunakan empati untuk smenerima
seseorang secara keseluruhan dengan pantas tanpa disertai syarat
Teori ini menyatakan lima gol dari
intervensi keperawatan sebagai Tujuan Intervensi
1. Membangun
kepercayaan
Melalui
hubungan perawat klien; menjaga janji-janji, memenuhi kebutuhan dasar dan fisik
dengan menjadi seseorang yang jujur dan dapat dipercaya, menggunakan sentuhan
dan meningkatkan kebutuhan akan harga diri melalui penguatan komentar tentang
kemampuan.
2. Peningkatan
orientasi positif
Menerima klien sebagai seseorang yang memiliki
manfaat, dan memfasilitasi kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri ke masa depan
yang positif
3. Meningkatkan
kontrol
Melihat kontrol sebagai kunci, menanyakan ke klien
apa yang mereka butuhkan dan bagaimana perawat dapat membantu, menawarkan
pilihan dalam merencanakan perawatan, mengenali pemenuhan kebutuhan kecil
seperti mengontrol perdarahan dll.
4. Affirm
and Promote Strengths
Pengulasan kekuatan-kekuatan kecil seperti tekanan
nadi yang kuat, kemampuan untuk mencegah, berjalan dari tempat tidur ke kursi.
5. Set
Mutual, Health-Directed Goals
Melibatkan klien
dalam pengembangan kesehatan yang berhubungan dengan intervensi yang sesuai
dengan model dunianya.
Pertalian dasar teori yang digunakan dalam praktik.
1. Resolusi tugas perkembangan berhubungan dengan kebutuhan kepuasan
2. Status kebutuhan dasar, object attachment and loss, pertumbuhan dan perkembangan saling berhubungan
3. Potensial adaptif berhubungan dengan status kebutuhan
Ada empat kategori data yang menuntun pengkajian keperawatan, yaitu : deskripsi situasi, harapan-harapan, sumber-sumber, dan tujuan. Klien selalu merupakan sumber primer data.
Kesimpulan
ü Modeling
mengacu pada pengembangan pemahaman tentang dunia klien.
ü Peran
pemodelan adalah intervensi keperawatan, atau pemeliharaan, yang membutuhkan
penerimaan tanpa syarat.
ü Model
ini menganggap keperawatan sebagai model perawatan diri berdasarkan persepsi
klien dari dunia dan adaptasi terhadap stres.
0 komentar:
Posting Komentar