BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang
Di era globalisasi, pengetahuan tentang
keperawatan sangat penting.Terutama meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial,
dan spiritual baik individu maupun keluarga.Ketika menggunakan pendekatan
ini, perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal,
psikologi, pertumbuhan, dan perkembangan manusia,komunikasi dan sosiologi, juga
pengetahuan tentang ilmu-ilmu dasar dan ketrampilan keperawatan tertentu.
Perawat a dalah pemberi jalan dalam menyelesaikan
masalah dan juga sebagai pembuat keputusan.
Salah satu grand theory keperawatan adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Glenn Abdellah(1960). Teori ini meliputi pemberian asuhan keperawatan
bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual,
sosial, dan spiritual baik klien maupun keluarga.Ketika menggunakan pendekatan ini,
perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal,
psikologi, pertumbuhan, dan perkembangan manusia,komunikasi dan sosiologi, juga
pengetahuan tentang ilmu-ilmu dasar dan ketrampilan keperawatan tertentu.Dalam teorinya, Abdellahetall (1960),mengidentifikasikan kebutuhan klien secara spesifik yang sering di kenal sebagai 21 masalah keperawatan Abdellah. Disinilah peran perawat dalam
membuat keputusan sebagai jalan menyelesaikan masalah klien.
Berdasarkan uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh mengenai konsep 21 masalah keperawatan Abdellah dalam penerapan pemberian asuhan
keperawatan. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang hasil analisa konsep
teori Abdellah secara rinci serta contoh-contoh aplikasinya di lahan praktek.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu menganalisis
penerapan konsep model teori keperawatan Faye Glenn
Abdellah.
1.2.2
Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa mampu memahami konsep
model Faye Glenn Abdellah.
b.
Mahasiswa mampu melakukan analisa model konsep Faye Glenn Abdellah dalam penerapannya di asuhan keperawatan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1
Biografi
Faye Glenn Abdellah, RN, Ed.D., Sc.D., FAAN, RADM
(Purn), USPHS
Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal
13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital School of
Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing. Ia menerima gelar B.S. pada tahun
1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di Columbia University pada tahun 1955.Dengan pendidikan lanjutannya,
Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter. Namun,
seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat,
"Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bias melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang
merupakan profesi
yang peduli."(Tomey&Alligood,
2006).
Dr. Abdellah melayani selama
40 tahun di U.S. Public
Health Service (USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga
menjabat sebagai Kepala keperawatan U.S. Public
Health Service (USPHS) dan Department
of Health and Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate School of Nursing,
Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah menerbitkan lebih
dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan untuk praktisi
lanjutan keperawatan, administrasi kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa
diantaranya diterjemahkan dalam enam bahasa (George, 2008)
Beliau mendapat
11 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya adalah
Case Western Reserve, Rutgers, University
of Akron, Catholic University of America, Eastern University, and Monmouth
College. Gelar kehormatan ini didapatkan oleh beliau dari pengabdiannya di
riset keperawatan, pengembangan pelatihan pertama perawat peneliti, ahli dalam
kebijakan kesehatan, dan kontribusinya dalam pengembangan kesehatan negara.
(George, 2008).
Kiprah Abdellah
dalam dunia Internasional meliputi anggota delegasi USSR, Yugoslavia, Perancis,
dan RRC; Koordinator Proyek Riset Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan
Program pengembangan anak cacat dan lansia di Portugis; Riset keperawatan dan
Perawatan Jangka Panjang di Tel Aviv University; Asosiasi Keperawatan Jepang dalam Riset dan
Pendidikan Keperawatan; Riset, Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia dan New Zealand; dan sebagai
konsultan Riset WHO (George, 2008).
Tahun 1960, Abdellah berkeinginan untuk mempromosikan keperawatan komprehensif
yang berpusat pada klien. Abdellah
menggambarkan keperawatan sebagai layanan pada individu, keluarga dan
masyarakat. Mengakui pengaruh Henderson, maka diperluas menjadi 21 masalah keperawatan yang ia percaya akan berfungsi sebagai
dasar pengetahuan untuk pengembangan teori keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).
2.2
Konsep Teori Keperawatan Faye Glenn Abdellah.
George (2008)
menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan
keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan
ini sebagai pelayanan komprehensif, yang meliputi:
1)
Menyadari masalah keperawatan pasien.
2)
Menentukan tindakan
yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip keperawatan yang
relevan.
3)
Memberikan
perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat
ketergantungan total.
4)
Memberikan
perawatan yang berlanjutan untuk
menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan
dan memberikan rasa keamanan kepada individu.
5)
Mengatur rencana
perawatan menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien.
6)
Membantu individu
untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan dalam
mencapai kesehatanfisik dan psikis.
7)
Mengarahkan petugas
keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8)
Membantu individu
untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.
9)
Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
10)
Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dalam
tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi semua kebutuhan
kesehatan masyarakat.
*) Pada tahun 1973, point ke-3 “Memberikan perawatan yang berkelanjutan
kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.” Dihilangkan.
Konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan,
yaitu:
1)
Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik
yang baik.
2)
Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3)
Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.
4)
Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
5)
Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6)
Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7)
Mempertahankan eliminasi.
8)
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9)
Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10)
Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11)
Mempertahankan fungsi sensorik.
12)
Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,
perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
13)
Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan penyakit organic.
14)
Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
15)
Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16)
Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17)
Menghasilkandan / atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18)
Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19)
Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional.
20)
Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat daripenyakit.
21)
Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
(Tomey and Alligood, 2006)
Tiga konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey and Alligood (2006)
adalah:
1)
Keperawatan
Keperawatan adalah
suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu pengetahuan yang menyiapkan perawat dengan sikap, kompetensi intelektual,
dan keterampilan teknis yang siap membantu orang sakit
maupun sehat untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh keinginan dan kemampuan.
2)
Masalah keperawatan
Abdellah mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga
konsep, yaitu kebutuhan pasien secara fisik,
sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan
pasien; unsur umum
perawatan pasien.
3)
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah
keperawatan merupakan proses mengidentifikasi, menginterpretasikan,
menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Salah
satu proses ini adalah menentukan diagnosa keperawatan.
2.3
Paradigma Keperawatan berdasar Teori Abdellah.
Tomey and Alligood
(2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
1)
Keperawatan
Keperawatan adalah
profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan informasi untuk
memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau
mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan
suatu cara berdasarkan pola pemecahan masalah.
2)
Individu
Individu merupakan
seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial. Kemandirian
dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari
teori Abdellah.
3)
Kesehatan
Pada pendekatan
keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana
terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.
4)
Lingkungan
Lingkungan yang
dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan terapeutik. Yang
termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.
2.4
Penerapan Teori Keperawatan Abdellah
1)
Pelayanan
keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu
perawat untuk melakukan proses keperawatan secara sistematik. Ini membantu
perawat dalam memahami alasan tindakan yang dilakukan. Perawat menggunakan
teori ini sebagai dasar melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, dan
rencana keperawatan sebagai cara untuk mengatasi masalah pasien berdasar
keperawatan yang berpusat pada pasien (Tomey and Alligood, 2006).
Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat
dikaitkan dengan pengaruh yang kuat dengan pendekatan
berpusat pada pasien yang berfokus pada pemecahan
masalah pasien. Proses pemecahan masalah
Abdellah meliputi identifikasi
masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan
data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari data
paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan Levine, 1986; George, 2008).
Pada akhirnya, teori Abdellah membantu perawat berlatih
mengatur administrasi proses keperawatan, strategi keperawatan dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat
keputusan. Sebagai doktor yang aktif terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan internasional,
Abdellah memberikan kepercayaan untuk penggunaan model dan menganjurkan menerapkan pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.
2)
Pendidikan
keperawatan
Teori dan konsep Abdellah
dikembangkan di tahun 1950 dan merupakan rekor klinis yang komprehensif untuk mahasiswa
keperawatan, dengan menyediakan struktur kurikulum pendidikan keperawatan. Pendekatan berpusat pada pasien
merupakan dasar yang digunakan pada saat itu untuk model keperawatan. Teori Abdellah merupakan teori yang paling berpengaruh
dibanding teori lainnya. Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran
berbasis medik ke pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan
(Tomey and alligood, 2006)
3)
Riset keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan
teori yang berbasis riset. Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk
dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat
percaya bahwa gagasan penelitian
keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam membantu perawatan muncul sebagai
profesi yang benar. Penelitian ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien dan
masalahnya telah menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang
dikenal sebagai diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan
penelitian keperawatan dalam mengembangkan model
keperawatan untuk merencaranakn pola staff keperawatan di klinik. Pola staff
ini yaitu unit perawatan intensif, unit perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit perawatan mandiri dan unit perawatan home care. Dengan mengelompokkan pasien seuai kesamaan kebutuhan, selain dengan kesamaan diagnosa keperawatannya,
pelayanan keperawatan akan dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey
and Alligood, 2006)
0 komentar:
Posting Komentar