BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan
akan dasar keilmuan sebagai acuan praktik professional keperawatan telah
ditunjukkan melalui banyaknya hasil karya pakar keperawatan,
termasuk diantaranya dengan menjadikan keperawatan sebagai profesi yang
dikenal danmenghasilkan keberhasilan implementasi tindakan keperawatan yang
profesional bagi pasien (Saleem, 2008)
Tujuan
keperawatan adalah untuk membantu individu mendapatkan kesehatan holistik yang
berkualitas. Keperawatan sendiri sebagai profesi yang bidang ilmunya terus
menerus mengalami perkembangan juga memiliki paradigma yang merupakan kerangka
acuan atau dasar pemikiran dari
teori keperawatan
Keperawatan
dalam paradigmanya memandang empat komponen utama yaitu :manusia, perawat,
kesehatan dan lingkungan, sehingga dalam pengembangan teori-teori keperawatan
selalu berpedoman pada empat komponen ini. Telah banyak pakar yang mengemukakan
teori-teori yang mendukung dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
keperawatan.
Salah satu pakar
yang ikut mengembangkan teori keperawatan adalah Anne Boykin dengan
“Nursing As Caring”. Perawat merupakan salah satu profesi yang
mulia. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang sakit
adalah pekerjaan yang tidak mudah. Tidak semua orang bisa memiliki kesabaran
dalam melayani orang yang tengah menderita
penyakit. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih
sayang/cinta (Johnson, 1989)
Sehingga kami tertarik untuk menganalisis teori keperawatan
menurut Anne Boykin yang menjelaskan keperawatan sebagai caring, dan diharapkan
perawat mampu memahami tentang pentingnya perilaku caring sebagai dasar yang
harus dikuasai oleh perawat.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami teori
Anne Boykin dan aplikasinya dalam praktik keperawatan.
2.
Tujuan Khusus
a.
Menjelaskan konsep teori dari Anne Boykin.
b.
Menjelaskan asumsi dasar teori
dari Anne Boykin.
c.
Mengambarkan penerapan teori dari Anne Boykin dalam asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Sejarah
1. Anne Boykin
Anne Boykin dibesarkan di Kaukauna,
Wisconsin, sulung dari enam bersaudara. Dia
memulai karirnya di keperawatan tahun 1966, lulus dari Alverno College di
Milwaukee, Wisconsin. Dia
menerima gelar Master-nya dari Emory University di Atlanta, Georgia, dan Doktor
nya dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee.
Dr Boykin menikah dengan Steve
Staudenmeyer, dan mereka memiliki empat anak. Anne
Boykin adalah Dekan dan Guru Besar Christine E. Lynn College of keperawatan di
Florida Atlantic University. Dia
adalah Direktur Christine E. Lynn Pusat peduli, yang bertempat di College of
Nursing.
Karya ilmiah Boykin yang berpusat pada
kepedulian sebagai landasan untuk keperawatan. Hal ini dibuktikan dalam bukunya
(ditulis bersama dengan Schoenhofer), Keperawatan sebagai Caring: Sebuah Model
untuk Transformasi Praktek (1993-2001) dan bukunya, Hidup Program Caring
Berbasis (1994). Dia telah menulis banyak buku dan artikel dan berfungsi
sebagai konsultan local, regional, nasional, dan internasional pada topik
caring.
2. Savina O Schoenhofer
Savina O. Schoenhofer lahir anak kedua
dan putri tertua di keluarga dari sembilan bersaudara. Studi keperawatan awalnya selesai di
Wichita State University, di mana ia memperoleh gelar sarjana dan pascasarjana
di bidang keperawatan, psikologi konseling, dan. Dia menyelesaikan PhD di pendidikan dasar
dan administrasi di Kansas State University pada tahun 1993.
Karirnya di keperawatan telah dipengaruhi secara signifikan oleh tiga
rekan: Letnan Kolonel Ann Ashjian (Pur), yang masyarakatnya praktik keperawatan
di Brazil disajikan model inspirasi keperawatan, Marilyn E. Parker., PhD
seorang rekan fakultas yang dibimbing dia di Ilmu keperawatan sebagai suatu
disiplin, peran akademik pendidikan tinggi, dan dunia teori keperawatan, dan
Anne Boykin., PhD, yang memperkenalkannya kepada kepedulian sebagai bidang
substantif studi keperawatan. Schoenhofer
menciptakan Teori Keperawatan sebagai Caring.
B. Analisis Teori/ Model
Konseptual Anne Boykin dan Savina O
Schoenhofer Dalam Nursing As Caring.
1. Major concepts dan
definitions
Anne Boykin dan
Savina O Schoenhofer dalam teorinya nursing as caring membuat beberapa
pernyataan atau bisa disebut juga konsep – konsep utama dalan nursing as caring
antara lain :
a. FOCUS AND INTENTION OF
NURSING
Dalam konsepnya Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer
menjelaskan bahwa Nursing as caring mempunyai dasar fokus yaitu merawat
sesorang dalam kehidupannya dengan caring dan menumbuhkan sikap atau perilaku
caring / kepedulian. Dari fokus tersebut Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer
memiliki tujuan utama dari nursing as caring yaitu merawat klien sehingga klien seperti dirumah sendiri.
Dalam aplikasi keperawatan konsep ini lebih cenderung meningkatkan kenyamanan
pasien sehingga pasien merasa seperti dirumahnya sendiri. Untuk memenuhi konsep
tersebut tugas perawat yaitu mengenalkan diri agar pasien tidak merasa asing
dengan perawat dan tugas selanjutnya mengorentasikan lingkungan rumah sakit
lebih sepesifiknya lingkungan ruangan klien dirawat.
b.
PERSPECTIVE OF PERSONS AS CARING
Setelah Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer menyampaikan
fokus dan tujuan utama dari teorinya nursing as caring beliau juga mengemukakan
konsep pandangan orang terhadap caring. Disini mempunyai makna bahwa caring
adalah sebuah proses dalam kehidupan, setiap orang tumbuh dalam kapasitasnya
masing – masing dalam caring. Dari persepektif boykin, sebenarnya setiap orang mempunyai sifat caring
/ peduli sesama manusia meskipun kelihatannya tindakan seseorang tidak
menunjukan caring. Dalam aplikasi di dunia keperawatan caring antara klien dan
perawat ini secara tidak langsung terbentuk dalam praktiknya perawat memberikan
pendidikan kesehatan tentang obat yang akan diberikan maka disini ada sifat
caring dari klien yaitu menerima pengetahuan yang diberikan dari perawat.
c.
NURSING SITUATION
Caring adalah jasa yang diberikan oleh perawat dalam
konteks situasi keperawatan . menurut boykin dan savina nursing situation
adalah semua keadaan , proses, dan tempat kegiatan yang berhubungan dengan
keperawatan yang melibatkan ekspresi terhadap nilai-nilai, tujuan, dan tindakan
dari dua orang atau lebih yang memilih untuk saling berhubungan . Dalam
praktiknya perawat harus mengetahui kondisi klien, apa yang akan dilakukan
untuk klien, guna mewujdkan tujuan dari keperawatan, dalam hal ini perawat
tidak hanya bekerja sendirian tetapi lebih dalam kolaborasi antar tenaga medis.
d.
PERSONHOOD
Konsep dari personhood ini adalah proses kehidupan
yang dipengaruhi oleh kepedulian/ caring . personhood mengiplikasikan siapa
kita dan bagaimana kita mau peduli dengan orang lain dan bagaimana kita
menerima kepedulian orang lain. Dalam keperawatan yang caring menghormati diri sebagai pribadi dan
menghormati lainnya adalah nilai-nilai yang menegaskan kepribadian yang
dimiliki perawat. Dalam aplikasinya perawat seharusnya menghormati hak-hak
pasien, jika ada pasien perempuan tidak mau dirawat oleh perawat laki-laki
karena menurut klien dipandang dari segi spiritual klien itu hal yang kurang
baik maka kita harus menghormati dan menghargai klien dengan menempatkan perawat
perempuan untuk merawatnya.
e.
DIRECT INVITATION
Dalam situasi keperawatan direct invitation membuka
hubungan caring antara perawat dan yang dirawat. Dengan intensitas yang baik
kedatangan perawat langsung kepada klien untuk sekedar apa yang dirasakan klien
kemudian apa yang dibutuhkan klien, hal ini akan membuka sikap caring antar
perawat dan klien. Dalam prakteknya konsep ini sudah banyak di lakukan oleh
perawat kita, bahwa tindakan perawat yang sering melihat kondisi klien secara
langsung dan menanyakan apa yang dirasakan oleh klien, apa yang dibutuhkan
klien hal semacam ini dapat menumbuhkan caring antara perawat dan pasien.
f.
CALL FOR NURSING
Dalam konsep ini boykin menjelaskan bahwa perawat
tanpa diminta oleh klien , perawat bisa mengetahui apa yang dibutuhkan klien.
Hal semacam ini tidak bisa diprediksi dari keinginan klien tapi perawat tahu
apa yang dibutuhkan klien, inilah situasi yang unik dalam keperawatan. Dalam
aplikasinya perawat seharusnya cepat tanggap apa yang terjadi pada pasien
contohnya saat klien merasa kesakitan karena luka opersinya maka perawat harus
melakukan intervensi keperawatan tanpa harus menunggu panggilan dari keluarga
maupun instruksi tenaga medis lain, perawat harus melakukan implementasi untuk
mengurangi rasa nyeri dalam konteks keperawatan antara lain dengan tehnik
nonfamakologi ataupun distraksi lingkungan.
g.
CARING BETWEN
Dalam pengertian kepedulian sesama ini dapat
digambarkan yaitu Ketika perawat masuk dalam kehidupannya klien dengan tujuan
untuk mengetahui kebutuhan perawatan klien , pertemuan antara perawat dan yang
dirawat memberikan reaksi saling peduli. Sehingga antara perawat dan klien masing-masing
mengekspresikan diri dan menerima orang lain menjadi orang yang peduli terhadap
dirinya. Alikasi keperawatnnya yaitu dari intensitas bertemunya perawat dan pasien
dengan adanya saling menerima maka caring akan semakin kuat sehingga klien mau
menerima orang lain dalam hal ini perawat yang peduli terhadap dirinya.
h.
NURSING RESPON
Dalam menanggapi permintaan klien akan kebutuhan klien
, perawat masuk pada situasi keperawatan dengan tujuan untuk mengetahui orang
yang sedang di rawat. Setelah masuk dalam nursing situasion maka perawat mengetahui
akan kebutuhan klien dan selanjutnya perawat memberikan respon, respon ini bisa
membawa dalam keadaan yang khusus dan unik.
i.
STORY AS METHOD FOR KNOWING NURSING
Bercerita adalah metode yang unik dalam hal
keperawatan dengan saling bercerita / mengobrol, perawat dapat mengidentifikasi
apa yang terjadi dari klien mulai dari awal mula terkena suatu masalah
kesehatan sampai dalam penatalaksanaan keperawatan. Sehingga boykin dan savina
memasukan bercerita merupakan hal yang dapat dimasukan sebagai nursing as
caring. Dalam prakteknya pendekatan dengan bercerita ini lebih dapat diterima
dan dapat secara cepat menumbuhkan caring antara perawat dan yang dirawat,
perawat dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi pada klien dengan perawat
memulai agar klien bercerita tentang apa yang terjadi pada klien sebelum masuk
kerumah sakit. Dan perawat juga dapat menggunakan tehnik bercerita untuk
implementasinya contohnya perawat bercerita tentang kliennya yang dulu dengan
penyakit yang sama dengan klien sekarang bahwa klien yang dirawatnya dulu cepat
sembuh karena beliau mamatuhi aturan-aturan yang dintruksikan dan selalu rutin
minum obat, hal ini dapat memotivasi klien untuk meniru klien yang dahulu guna
untuk tujuan keperawatan mewujudkan manusia yang sehat.
2. Boykin dan Schoenhofer
menambahkan 6 asumsi utama yang mencerminkan nilai-nilai pemahaman dan
penjelasan arti dari keperawatan.
1.
Orang – orang yang memiliki sikap
caring didasarkan atas otology dan etika lingkungan, dimana orang yang hidup di
lingkungan yang penuh dengan caring memberikan kemungkinan bahwa orang tersebut
mempunyai jiwa caring / kepedulian juga.
2.
Manusia sebagai makhluk yang utuh ,
menghormati manusia yang utuh berarti menghargai manusia sebagai manusia yang
mulia.
3.
Kepedulian atau caring adalah
proses kehidupan yang selalu ada dan tetap berlangsung dalam lika – liku
kehidupan kita secara terus menerus mengekpresikan diri kita sebagai orang yang
peduli. Boykin berkata bagaimana cara kita mengekpesikan kepedulian.
4.
Personhood adalah hubungan antar
manusia dalam proses kehidupan dalam menumbuhkan kepedulian dalam berkehidupan
social.
5.
Persoonhood bisa muncul melalui
kontak/ komunikasi antara perawat dan yang di rawat.
6.
Keperawatan adalah ilmu dalam
profesi. Ilmu keperawatan adalah cara mengetahui , memanusiakan, dan menghargai
manusia yang hidup bersama dengan manusia lainnya. Sedangkan profesi menurut
boykin yaitu mengaplikasikan ilmu keperawatan yang sudah diketahui untuk
merespon manusia.
3. Pernyataan teoritis Dance
Of Caring Persons
Dance of caring persons adalah sebuah gambaran dari caring antara perawat
dan yang dirawat . teori ini berfokus pada ekspresi dari hubungan masing-masing
komponen dalam keparawatan. Konsep hirarki bahwa manusia hidup dengan status
social yang berbeda – beda tidak sesuai dengan Nursing as Caring, konsep
ini lebih memandang bahwa semua orang adalah sederajat. Disini digambarkan
klien dan perawat adalah penari , Penari-penari
masuk dalam situasi keperawatan, tergambarkan dalam sebuah tarian yang
melingkar yang terorganisir dan
berfungsi terintegrasi.
Dalam
dance of nursing persons di ilustrasikan Penari-penari bergerak secara bebas,
beberapa penari ada yang bersentuhan, dan beberapa yang lainnya menari sendiri,
tapi semua menari dan berhubungan antara satu dan lainnya dalam lingkaran. Seseorang
mengetahui dirinya dan orang lainnya bersatu untuk keterhubungan dari tarian ini, yang mana
sifat hubungan dalam lingkaran didasarkan pada penghargaan dan penghormatan
terhadap seseorang. Contoh aplikasi dalam keperawatan dari konsep ini yaitu
proses perawatan seseorang yang berada di rumah sakit yang didalamnya terdapat
perawat, keluarga, dan tenaga medis lain yang saling berhubungan demi tercapainya
perawatan yang baik, dan semua saling menghargai dan menghormati.
4.
Logical form
Teori
ini disajikan dalam bentuk logika berdasarkan asumsi-asumsi umum yang terkait
manusia, manusia sebagai makhluk yang caring dan keperawatan sebagai disiplin
ilmu pengetahuan dari sebuah profesi. Kunci konsep dari teori ini adalah focus and intention of nursing, perspective
of persons as caring, nursing situation, personhood, direct invitation, call
for nursing, caring between, nursing respon, story as method for knowing nursing asumsi ini saling berhubungan yang di
gambarkan dalam ilustrasi dance of nursing.
5.
Kelebihan dan kekurangan
a)
Kelebihan
Kelebihan dari nursing as caring
adalah berfokus pada pemecahan masalah dalam keperawatan dengan sikap caring.
Bahwa caring merupakan hal yang penting dalam dunia keperawatan tetap sering
dilupakan.dan caring merupakan teori yang umum pada profesi keperawatan yang
merupakan penghubung dengan teori keperawatan lainnya.
b)
Kekurangan
Kekurangan teori ini didasarkan dari
penelitian kualitatif dengan pendekatan nursing practice yang bertujuan untuk
mengetahui ilmu disiplin dan profesi keperawatan. Dalam teori ini tidak
memberikan arahan yang spesifik bagaimana struktur disiplin dan profesi perawat
yang professional.
6. Kesimpulan
Boykin dan schoenhofer telah mengembangkan teori umum tentang nursing as
caring. Dua perspektif utama pada teori ini adalah bahwa semua orang memiliki
caring dan keperawatan merupakan bagian dari disiplin ilmu dan profesi. Dalam
perspektif semua orang memiliki caring Boykin dan schoenhofer menjelaskan 6
asumsi yang mencerminkan nilai – nilai pemahaman dan penjelasan arti dari
keperawatan antara lain : Orang – orang yang memiliki sikap caring didasarkan
atas otology dan etika lingkungan, dimana orang yang hidup di lingkungan yang
penuh dengan caring, Manusia sebagai makhluk yang utuh, Kepedulian atau caring
adalah proses kehidupan yang selalu ada dan tetap berlangsung dalam lika – liku
kehidupan kita secara terus menerus, Personhood adalah hubungan antar manusia
dalam proses kehidupan dalam menumbuhkan kepedulian dalam berkehidupan social,
Persoonhood bisa muncul melalui kontak/ komunikasi antara perawat dan yang di
rawat, Keperawatan adalah ilmu dalam profesi.
Teori umum nursing
as caring ini memiliki focus dan ruang . focus teori ini adalah merawat manusia
untuk tetap hidup sehat dan menumbuhkan caring. Sedangkan ruang dari teori ini
adalah situasi keperawatan dimana terdapat berbagai hubungan yang saling peduli
antara perawat dengan pasien, keluarga, dan tenaga medis lain yang saling
menghormati dan menghargai yang diilustarsikan oleh Boykin dan schoenhofer
dengan konsep dance of caring persons.
0 komentar:
Posting Komentar