BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelayanan
keperawatan dilakukan berdasarkan kaidah ilmu keperawatan serta model konsep
teori keperawatan yang merupakan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan.
Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori dan nilai
moral bagi perawat. Ada empat konsep yang secara umum menjadi titik sentral
yang dipertimbangkan dalam mengembangkan model konseptual disiplin keperawatan,
yaitu manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Pada penerapannya, penekanan dari setiap
model keperawatan sangatlah bervariasi menyesuaikan dengan setiap konsep yang
ingin dikembangkan. Namun setiap teori yang dikembangkan akan selalu
menjelaskan hubungan antara konsep-konsep sentral tersebut.
Salah
satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu model teori
kenyamanan (Comfort) yang
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Dalam
perspektif pandangan Kolcaba ini, Holistic comfort
didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate
yang menjadi sebuah kekuatan melalui
kebutuhan akan pengurangan (relief), (ease), and (transcendence)
yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik,
psikospiritual, sosial dan lingkungan (Ruddy, 2007).
Model theori Kolcaba ini termasuk dalam lingkup Middle
range theory yang
memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan penerimaan
secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset
dan praktik, cukup umum pada campuran populasi klinik dan mencakup fenomena
yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, middle grand theory dapat
diuji dalam pemikiran empiris.
1.2
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mempelajari konsep teoritis dan kerangka skematik dari dari penerapan teori
Comfort yang dikembangkan oleh Katharine
Kolcaba.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengidentifikasi
berbagai sumber teori yang mendasari setiap komponen dari teori Comfort
yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
b.
Mengidentifikasi
makna teori yang mendasari setiap komponen
dari teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
c.
Menjelaskan
Kerangka teori Comfort yang
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
d.
Mengidentifikasi
penerimaan teori Comfort yang
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba dari
sudut teori, praktik dan penelitian
e.
Mengidentifikasi
hubungan teori Comfort yang
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
dengan paradigma keperawatan
f.
Menjelaskan
aplikasi teori Comfort yang
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba dalam studi kasus dan pembahsan
BAB
2
TINJAUAN
TEORI
2.1
Latar Belakang
2.1.1 Latar
Belakang Teorist
·
Katharine Kolcaba terlahir sebagai
Arnold Katharine pada 28 Desember 1944, di Cleveland, Ohio. Beliau menikah
dengan dua anak perempuan dan delapan cucu.
·
Pendiri
program perawat lokal paroki
·
Anggota Asosiasi Perawat Amerika
·
Saat
ini, sebagai associate professor di University of Akron College of Nursing
·
Telah
mengembangkan Teori kenyamanan dan Praktik : Sebuah visi untuk Perawatan dan
Riset Kesehatan Holistik
·
Riwayat Pendidikan
1.
Diploma keperawatan dari St. Luke's Hospital School
of Nursing pada tahun 1965
2.
Lulus M.S.N dari R.N di the Frances Payne Bolton
School of Nursing, Case Western Reserve University pada tahun 1987
3.
Lulus dengan gelar PhD in nursing dan menerima
sertifikat sebagai authority clinical
nursing specialist pada tahun 1997
·
Spesialis dalam bidang Gerontology, Perawatan Paliatif dan Intervensi Jangka
Panjang, Studi Comfort, Pengembangan Instrumen, Teori Keperawatan, Penelitian
Keperawatan
·
Sebagai kepala unit dementia à pengembangan teori keperawatan
·
Riwayat
Penghargaan dan Pengakuan
1.
1991-1992
: Pre-Doctoral Fellowship in Interdisciplinary Health, Case Western Reserve University
Internal Grant
2.
1997
: Honour a Researcher Award
3.
1997
: Invited Research Consultant, comfort studies & theory, MNRS
4.
Januari
1997 : Marie Haug Student Award for excellence in aging studies dari Case Western
Reserve University
5.
2003
: Mary Hanna Memorial Journalism Award for American Society of Perianesthesia
Nurses, artikel yang berjudul Comfort
Care for Perianesthesia Nursing by Kolcaba and Wilson
6.
Maret
2003 : Advancement of Science Award from Midwest Nursing Research Society, End
of Life and Palliative Care Nursing
7.
Mei
2003 : Excellence in the Utilization of Nursing Research, penghargaan dari
Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
8.
2006
: Researcher of the Year dengan Dr. Therese Dowd, penghargaan dari Sigma Theta
Tau, delta Omega Chapter
2.1.2 Pernyataan teoritis
1. Perawat mengidentifikasi kebutuhan
kenyamanan yang tidak terlihat dari pasien, desain kenyamanan digunakan
untuk mengukur kebutuhan, dan untuk mencari peningkatkan kenyamanan pasien
mereka, di mana hasil tersebut diinginkan dengan segera.
2. Peningkatan kenyamanan langsung dan secara
positif dihubungkan dengan penerapan di dalam HSBs, seperti hasil yang
diinginkan sebelumnya.
3. Kapan seseorang mempunyai pendukung yang
sesuai untuk dilibatkan secara penuh di dalam HSBs, seperti pemulihan dan/atau
program penyembuhan atau cara hidup, integritas institusi juga sangat
mendukung.
2.1.3 Format Logis
Kolcaba
mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis antara lain :
1.
Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian
yang diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan
praktek dan dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka. Ketika perawat lulus
sekolah, mereka mungkin diminta untuk menjelaskan diagram prakteknya, yang mana
tugas tersebut sangatlah mudah.
2.
Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana
kesimpulan spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum;
prosesnya dari yang umum ke yang spesifik. Langkah mengurangi pengembangan
teori mengakibatkan teori kenyamanan dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk
menghasilkan suatu teori. Kerja dari tiga ahli teori keperawatan diperlukan
untuk mendefinisikan kenyamanan. Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di
tempat lain untuk bekerja secara bersama untuk menyatukan kebutuhan
seperti keringanan, ketentraman dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan, dia
merealisir suatu yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang sama dengan
kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.
3.
Retroduksi
Retroduksi
adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk memilih suatu
fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan
di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus hasil
riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan database besar untuk mengukur
hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis,
institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori
keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan
karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang
sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
2.2 Konsep Mayor dan Definisi
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada
beberapa konsep utama beserta definisinya, antara lain :
1.
Health
Care Needs
Kolcaba
mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi
pelayanan kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima
support system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik,
psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring,
laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan
parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan
konseling financial dan intervensi.
2.
Comfort
Comfort
merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan
yang dialami oleh penerima yang dapat didefinisikan
sebagai suatu pengalaman yang immediate
yang menjadi sebuah kekuatan melalui
kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex
pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.
Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:
a.
Relief, suatu keadaan
dimana seorang penerima (recipient) memiliki
pemenuhan kebutuhan yang spesifik
b.
Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan
c.
Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai diatas
masalahnya.
Kolcaba,
(2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal berikut :
a.
Fisik,
berkenaan dengan sensasi tubuh
b.
Psikospiritual,
berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi harga diri, konsep
diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap kebutuhan lebih
tinggi.
c.
Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi,
pengaruh dari luar.
d.
Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal,
keluarga, dan hubungan sosial
3.
Comfort
Measures
Tindakan
kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti
fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan
intervensi fisik.
4.
Enhanced
Comfort
Sebuah
outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan, mengacu pada teori
comfort ini.
5.
Intervening
variables
Didefinisikan
sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga mempengaruhi persepsi resipien dari
comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia,
sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan
elemen dalam pengalaman si resipien.
6.
Health Seeking
Behavior
(HSBs)
Merupakan
sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan dengan
pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi dengan
perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan
kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7.
Institusional
integrity
Didefinisikan
sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari organisasi
pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada sistem rumah
sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi
home care, dll.
2.3 Penjelasan Bagan Model Konsep
|
Dalam perspektif
pandangan Kolcaba Holistic comfort didefinisikan
sebagai suatu pengalaman yang immediate
yang menjadi sebuah kekuatan melalui
kebutuhan akan pengurangan relief, ease, and transcendence
yang dapat terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi aspek fisik,
psikosipiritual, sosial dan lingkungan.
Asumsi-asumsi
lain yang dikembangkan oleh Kolcaba bahwa Kenyamanan adalah suatu konsep yang
mempunyai suatu hubungan yang kuat dengan ilmu perawatan. Perawat Menyediakan
kenyamanan ke pasien dan keluarga-keluarga mereka melalui intervensi dengan
orientasi pengukuran kenyamanan. Tindakan penghiburan yang dilakukan oleh
perawat akan memperkuat pasien dan keluarga-keluarga mereka yang dapat
dirasakan seperti mereka berada di dalam rumah mereka sendiri. Kondisi keluarga
dan pasien diperkuat dengan tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
perawat dengan melibatkan perilaku (Tomey, Alligood, 2010).
Peningkatan
Kenyamanan adalah sesuatu hasil ilmu perawatan yang merupakan bagian penting
dari teori comfort. apalagi, ketika intervensi kenyamanan dikirimkan secara
konsisten dan terus-menerus, maka mereka secara teoritis dihubungkan dengan
suatu kecenderungan ke arah kenyamanan yang ditingkatkan setiap saat, dan
dengan sendirinya klien akan mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari
kesembuhan (HSBS).
2.4 Asumsi Mayor
Kolcaba menjabarkan definisinya sebagai berikut :
2.4.1 Keperawatan
Keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan,
perancangan kenyamanan digunakan untuk mengukur suatu kebutuhan, dan penilaian
kembali digunakan untuk mengukur kenyamanan setelah dilakukan implementasi. Pengkajian
dan evaluasi dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika perawat menanyakan
kenyamanan pasien, atau secara objektif, misalnya observasi terhadap penyembuhan
luka, perubahan nilai laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga
dapat dilakukan melalui rangkaian penilaian skala (VAS) atau daftar pertanyaan
(kuesioner), yang mana keduanya telah dikembangkan oleh Kolcaba.
2.4.2 Pasien
Penerima perawatan seperti individu, keluarga, institusi, atau
masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan.
2.4.3 Lingkungan
Lingkungan adalah aspek dari pasien, keluarga, atau institusi yang
dapat dimanipulasi oleh perawat atau orang tercinta untuk meningkatkan
kenyamanan.
2.4.4 Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal, seperti yang digambarkan oleh
pasien atau kelompok, dari pasien, keluarga, atau masyarakat.
Asumsi
1.
Manusia mempunyai tanggapan/respon holistik terhadap stimulus yang
kompleks.
2.
Kenyamanan adalah suatu hasil holistik yang diinginkan yang mengacu
pada disiplin keperawatan
3. Manusia bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan dasar kenyamanan mereka.
4. Kenyamanan yang akan
ditingkatkan pada pasien harus melibatkan health-seeking
behaviors (HSBs) pilihan mereka.
5. Pasien yang dianjurkan secara
aktif untuk HSBs, merasa puas dengan pelayanan kesehatan mereka.
6.
Integritas kelembagaan berdasar pada sistem nilai yang
berorientasi pada penerima perawatan.
2.5 Penerimaan oleh Keperawatan
2.5.1 Praktek
Teori ini masih baru. Masih terus dikenalkan dan dipelajari
oleh para siswa yang memilih teori ini untuk kerangka studi mereka,
seperti di dalam keperawatan kebidanan, katheterisasi jantung, perawatan
kritis, pekerja rumah sakit, ketidaksuburan / kemandulan, terapi radiasi,
keperawatan bedah tulang, keperawatan perioperatif, keperawatan lanjut usia, dan
infeksi saluran kemih. Area studi yang tak diterbitkan, tetapi dibahas oleh
Kolcaba melalui website nya, meliputi unit luka bakar, klinik keperawatan,
perawatan rumah, nyeri kronis, terapi pijatan, pediatrik, oncology, dan
perioperative.
Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan
memerlukan sekurangnya tiga tipe intervensi comfort
yaitu :
a. Teknis pengukuran kenyamanan, merupakan intervensi yang dibuat untuk mempertahankan homeostasis
dan mengontrol nyeri yang ada, seperti memantau tanda-tanda vital, hasil kimia darah, juga termasuk pengobatan
nyeri. Tehnis tindakan ini didesain untuk membantu mempertahankan atau
mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan, serta mencegah komplikasi.
b. Coaching
(mengajarkan) meliputi intervensi yang didesain untuk menurunkan kecemasan, memberikan
informasi, harapan, mendengarkan dan membantu perencanaan pemulihan
(recovery)
dan integrasi secara realistis
atau dalam menghadapi kematian dengan cara yang sesuai dengan budayanya. Agar Coaching
ini efektif, perlu dijadwalkan untuk
kesiapan pasien dalam menerima pengajaran baru.
c. Comfort food untuk jiwa, meliputi intervensi yang menjadikan
penguatan dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi
untuk kenyamanan psikologis
meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian dan
ketenangan, guided imagery, terapi
musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini perawat umumnya tidak memiliki waktu untuk memberikan comfort food untuk jiwa (kenyamanan
jiwa/psikologis), akan tetapi tipe intervensi comfort tersebut difasilitasi
oleh sebuah komitmen oleh institusi
terhadap perawatan kenyamanan.
2.5.2
Pendidikan
Sesuai
petunjuk dalam pengajaran kenyamanan pada program sarjana keperawatan, teori
kenyamanan telah diterapkan pada keperawatan terhadap pasien yang mendapatkan terapi
radiasi yang dilaporkan oleh Cox pada tahun 1998. Teori ini sangat mudah untuk
dipahami dan diterapkan pada mahasiswa perawat yang menyajikan suatu metode
efektif untuk menilai kebutuhan kenyamanan holistik pada orang tua yang
membutuhkan perawatan akut. Teori ini tidak terbatas pada gerontologikal atau
pendidikan praktik lanjutan.
2.5.3 Riset
The Encyclopedia of
Nursing Research menyebutkan pentingnya
mengukur kenyamanan sebagai tujuan keperawatan. Perawat dapat memberikan bukti
untuk mempengaruhi keputusan institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif
yang hanya sampai pada studi kenyamanan yang menunjukkan efektivitas keperawatan
yang holistik/menyeluruh. Baru-baru ini, pengukuran kenyamanan di rumah sakit
besar dan perawatan rumah datanya telah ditetapkan untuk menambah literatur untuk
tujuan riset.
Penggunaan struktur taxonomi dari kenyamanan
(gambar)
sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umum untuk mengukur
kenyamanan secara holistic dalam
sampel rumah sakit dan partisipan komunitas. Untuk dapat melakukan hal ini item
positif dan negatif harus dikembangkan secara berimbang pada tiap
sel dalam kotak yang tersedia. 24 hal positif dan 24 hal negatif sudah lengkap dengan suatu format
skala Likert yang berkisar dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skor
yang tinggi menandakan tingginya kenyamanan. Pada studi akhir instrumentasi
dengan 206 orang pada suatu waktu peserta dari semua jenis unit di dua rumah
sakit dan 50 orang dari masyarakat, dengan menggunakan kuesioner kenyamanan
umum menunjukkan hasil suatu Cronbach alfa 0,88.
Tipe dari Kenyamanan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Relief Ease Transcendence
Fisik
Psikospiritual
Lingkungan
Sosial
Tipe dari Kenyamanan
1. Relief :
Keadaan seorang pasien yang menemukan kebutuhan spesifiknya
2. Ease : Keadaan tenang atau senang
3. Transcendence : Keadaan dimana satu kenaikan di atas satu masalah atau
nyeri
Konteks di mana terjadinya kenyamanan :
1.
Fisik
: menyangkut sensasi dari tubuh
2.
Psikospritual
: menyangkut kesadaran diri internal, termasuk harga diri, identitas, seksualitas
dan kehidupan yang utama; yang menyangkut suatu hubungan yang sangat dekat dan
lebih tinggi
3.
Lingkungan
: menyangkut latar belakang eksternal, kondisi dan pengaruhnya kepada manusia
(temperatur suhu, bau, pencahayaan, warna, suara, dll)
4.
Sosial
kultural : menyangkut hubungan interpersonal, keluarga dan sosial/masyarakat
(keuangan, perawatan kesehatan individu, serta tradisi keluarga, kegiatan
religius)
Adapun
struktur dari taxonomi tersebut berikut ini :
Comfort Care Plan
Nama Pasien : ………….…. Diagnosis Medis :…………..…… Mahasiswa :……..………..….
Alpha Press |
|
Beta Press |
|
Unitary Trend |
|
Comfort Needs
|
Interventions
|
Intervening Variables
|
Perception of Comfort
|
What Next?
|
Health Seeking Behaviors
|
Physical
Psychospiritial
Environmental
Socialcultural
|
The nurse...
|
|
Objective
Subjective
Supporting
|
|
The patient will...
|
Struktur
kenyamanan yang terklasifikasi menyediakan suatu peta daerah kenyamanan yang
pada masa depan peneliti dapat menggunakannya untuk mendisain instrumen
kenyamanan dari mereka sendiri. Kolcaba telah mendaftar untuk mengadaptasikan
daftar pertanyaan kenyamanan yang umum untuk permasalahan riset yang baru pada
halaman webnya. Oleh karena itu sangatlah mudah bagi peneliti untuk menyediakan
daftar pertanyaan kenyamanan yang dikhususkan untuk riset. Skala analog visual
dan format daftar pertanyaan dapat di download dari websitenya Kolcaba
(terlampir).
2.6 Kelemahan
Teori
Teori kenyamanan
yang dikembangkan dalam artikel oleh Kolcaba mudah dimengerti dan dipahami,
selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar dan misi/tujuan
keperawatan tradisional yaitu kenyamanan.
Teori ini melibatkan
semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual, lingkungan dan
sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen
tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan
keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya
dibutuhkan teknik problem solving
yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar