PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang
mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah
bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan.
Model teori keperawatan, mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik.Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari
suatu disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan
para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma
keperawatan sehingga memungkinkan perawat untuk menerapkan
cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat.
Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan
konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine. Tiga konsep utama
konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood,
2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan
adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi.
Berdasarkan uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh
mengenai model konservasi levine dalam
penerapannya dalam pemberian asuhan keperawatan. Contoh kasus dan proses asuhan
keperawatannya akan dibahas secara khusus berdasar model konservasi Levine.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu mengaanalisis
penerapan teori keperawatan konservasi Levine dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
1.2.2
Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa mampu memahami konsep
model konservasi Levine.
b.
Mampu
menghubungkan model konsep konservasi Levine dengan proses
keperawatan,
c.
Mampu
menyelesaikan kasus keperawatan sesuai konsep model konservasi Levine.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1
Biografi
Myra Estrin
Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois.Ia adalah anak tertua dari tiga
bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering
sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George,
2002).
Levine lulus
dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor
Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah
lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor
perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master
Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar
keperawatan di berbagai lembagaseperti University of Illinois di Chicago dan
Tel Aviv University di Israel. Levine menulis
77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to
Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969,
1973 & 1989.Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University
pada tahun 1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal
pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun.Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan
khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi
ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan
Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah
pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari
praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan
kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George,
2002).
2.2
Konsep Dasar Model Konservasi Levine
Terdapat tiga konsep
utama konservasi model (Tomey&Alligood,
2006),
yaitu:
1. Wholeness (holistik)
Erikson
dalam Levine (1973) menyatakan wholeness
sebagai sebuah sistem terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic,
progressive mutuality between diversified functions and parts within an
entirety, the boundaries of which are open and fluent. Levine (1973)
menyatakan bahwa “Interaksi terus-menerus dari
organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang terbuka, dan
kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan
lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi
kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal
dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir holistik, memandang
individu secara keseluruhan.
Holistik, tidak hanya menjadi sehat atau
tidak adanya penyakit.Sebaliknya, itu adalah kelengkapan dari seseorang dalam
semua aspek eksistensi manusia.Seseorang utuh jika ia secara emosional,
psikologis, spiritual, moral, fisik dan sosial yang stabil dan mampu.Keseimbangan
antara faktor-faktor yang akan menentukan segi holistik seseorang.Menurut
Levine, keutuhan ada ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan
memungkinkan jaminan integritas."Holistik adalah kesehatan, kesehatan adalah integritas"(http://myralevine207.blogspot.com/p/introduction.html)
2. Adaptasi
Adaptasi
merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan integritas
individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal.
Konservasi adalah hasil dari adaptasi.Beberapa adaptasi dapat berhasil dan
sebagian tidak berhasil(Tomey&Alligood,
2006).
Levine
mengemukakan tiga karakter adaptasi yakni: historicity, spesificity, and redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap individu
mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas
kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis dan spesifik. Berikut uraian dari tiga karakter adaptasi, yaitu:
a.
Sejarah - respon adaptif dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan juga
berdasarkan dari pengalaman masa lalu.
b. Redundansi - Menurut Levine, ini adalah anatomi gagal-aman,
pilihan fisiologis dan psikologis tersedia bagi individu untuk memastikan
adaptasi lanjutan.
c.
Spesifisitas - Pola adaptif dapat genetik untuk individu serta dipengaruhi oleh faktor
sosial dan budaya.
Adaptasi adalah sarana bagi seseorang untuk hidup
harmonis dengan tantangan internal dan eksternal nya lingkungan yang dapat
mengancam menaklukkan nya kesejahteraan. Menurut Tomey&Alligood (2006), itu adalah proses yang berkelanjutan dari perubahan dimana individu
mempertahankan integritas mereka dalam realitas lingkungan mereka. Saat, seseorang mengalami hambatan tertentu dan tantangan yang menimbulkan ancaman bagi
kesehatan kita. Maka seseorang menjalani perubahan untuk beradaptasi dan berada dalam hubungan timbal
balik dengan lingkungan kita baik internal maupun eksternal. "Perubahan
adalah proses kehidupan dan Adaptasi adalah metode perubahan."
Tomey&Alligood (2006),
menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi adaptasi, yaitu:
a. Lingkungan
Levine
memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan
internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal
individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal
sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Level perseptual melibatkan
kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ indera.
Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu secara
fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung,
seperti mkroorganisme.Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola
budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh
simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.
b. Respon
organisme
Respon
organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya,
yang bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi, respon
terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.
1)
Fight-flight
merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima individu
baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang
atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang disampaikan
adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera.
2)
Respon
peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi diri
dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri, respon
individu adalah menggunakan energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk
membuang iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat dibutuhkan
kontrol lingkungan.
3)
Respon
terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang tidak
spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk
beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi,
dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu
berespon terhadap pelayanan keperawatan.
4)
Respon persepsi, respon sensori
menghasilkan kesadaran persepsi, informasi dan pengalaman dalam hidup hanya
bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh individu, semua pertukaran energi
terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas
fisiologi atau tingkah laku. Respon ini sangat tergantung kepada kewaspadaan
perceptual individu, hanya terjadi saat individu menghadapi dunia (lingkungan)
baru disekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi dimana hal ini
bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya
5)
Trophicognosis
Levine
merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan.Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan
rencana keperawatan.
3. Konservasi
Tujuan model konservasi adalah memberikan intervensi
melalui prinsip-prinsip konservasi. Intervensi
keperawatan disusun sesuai dengan empat prinsip konservasi: konservasi energi,
integritas struktur, integritas pribadi, dan integritas sosial. (Tomey&Alligood, 2006). Melalui konservasi tersebut, perawat dapat membantu mempertahankan status kesehatan seseorang
dan meningkatkan kesehatan yang optimal. "Konservasi adalah tentang
mencapai keseimbangan pasokan dan permintaan energi yang berada dalam realitas
biologis yang unik dari individu"
Levine menguraikan model Konservasi
sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi menjelaskan suatu system yang
kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang
buruk.Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk
berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.
Berikut, diuraikan
prinsip-prinsip konservasi yang mendasari teori model konservasi levine, yaitu:
a. Konservasi energi
Ini adalah
keseimbangan antara input dan output energi untuk menghindari kelelahan. Ini
termasuk penyediaan istirahat yang cukup, latihan gerak pasif, memberikan
bantuan kepada pasien yang tidak mampu mobilisasi, dan nutrisi yang tepat
seperti itu dari makanan yang kaya zat besi, protein dan vitamin C. Setiap
orang membutuhkan keseimbangan energi tetapi ada faktor-faktor ketika orang dan
lingkungan yang dapat menyebabkan menipisnya energi. Konservasi melalui
penggantian, pencegahan drainase energi, dan promosi keseimbangan fisik,
psikologis dan emosional juga harus dilakukan untuk menghemat energi.
b. Konservasi integritas struktural
Hal ini mengacu
untuk memelihara atau memulihkan struktur tubuh mencegah kerusakan fisik dan
mempromosikan penyembuhan. Dalam model ini, itu adalah tugas perawat untuk
mempromosikan penyembuhan serta melindungi pasien dari faktor-faktor eksternal
yang mungkin akan menyebabkan kerusakan fisik. Contoh dari hal ini adalah,
splinting dari luka bedah saat ambulating, batuk atau memiliki latihan
pernapasan. Langkah-langkah ini akan membantu mencegah dehiscence luka. Selain
itu, mempromosikan kebersihan pribadi yang baik akan membantu mencegah infeksi
yang akan kasus kerusakan kulit lebih lanjut dan kerusakan. Hal ini dilakukan
melalui struktur anatomi melestarikan tubuh melalui perlindungan, pemeliharaan
dan perbaikan status gizi dan hidrasi dan gerakan.
c. Konservasi integritas pribadi
Hal ini mengakui individu yang berusaha untuk menentukan pengakuan,
penghormatan, kesadaran diri, dan kemandirian. Hal ini dicapai melalui upaya menghargai pasien menuju pemulihan, membantu
pasien mendapatkan kembali harga dirinya dan gambaran dirinya. Dengan cara
ini, pasien sudah bisa pulih dari beban emosional yang disebabkan oleh
menurunnya rasa harga diri. Klien adalah orang dengan martabat, dan perlu
dihormati, dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis
didukung.Kepribadian harus dipertahankan.
d. Konservasi integritas sosial
Ini memerlukan seorang individu yang diakui sebagai seseorang yang tinggal
bersama dalam sebuah keluarga, komunitas, kelompok agama, kelompok etnis,
sistem politik dan bangsa.Seorang pria tidak sebuah pulau.Kutipan ini kita
dengar sehari-hari sebagai anak dan itu memang benar.Setiap orang dari kita
milik unit, kelompok atau masyarakat.Ini adalah sistem dukungan kami bahwa kita
perlu menjadi bagian darinya.Mereka menawarkan kita mendukung ketika kita
sangat membutuhkan. Ini melibatkan keberadaan dan pengakuan dari interaksi
manusia khususnya orang lain yang signifikan klien dan mereka yang terdiri dari
sistem dukungannya.
2.3
Paradigma Keperawatan Model Konservasi Levine
a. Man / person
·
Individu terus mempertahankan keutuhan mereka dalam
interaksi konstan dengan lingkungan mereka dan memilih, yang paling ekonomis
hemat, energi-sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga integritas mereka.
·
Individumenjadi sentinent yang holistik,
berpikir, berorientasi masa depan dan masa lalu-sadar.
·
Seorang holistik yang memiliki batas-batas yang
terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan.
·
Individu adalah "holistik"
·
Sebuah makhluk sosial terpadu
·
"Whole"
tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga berkaitan dengan aspek
psychosocio-budaya dan spiritual
·
Individu adalahsebuah identitas dan layak.
·
Individu adalah unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa, percaya,
berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
b. Kesehatan
·
Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup
normal
·
Hal ini secara kultural ditentukan dan dipengaruhi
oleh etos dan keyakinan.
·
Kesehatan adalah keutuhan dan keberhasilan adaptasi.
·
Bukan hanya menyembuhkan bagian menderita, itu adalah
kembali ke kegiatan sehari-hari, kemandirian dan kemampuan untuk sekali lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa kendala.
·
Kesehatan dapat ditentukan secara sosial (melalui
interaksi mereka dengan orang lain yang signifikan). Kegagalan dalam
melakukannya adalah skenario negatif.
c. Lingkungan
·
Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup kita.
·
Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-individu.
·
Ini berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis)
dan eksternal (persepsi, operasional, dan konseptual).
d. Keperawatan
·
Asuhan keperawatan adalah baik mendukung dan terapi
(untuk mencapai tingkat maksimum adaptasi).
·
Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat
prinsip konservasi.
·
Keperawatan menyadari bahwa setiap individu membutuhkan cluster
yang unik dan terpisah dari aktivitas.
·
Integritas individu adalah perhatian taat dan itu
adalah tanggung jawab perawat untuk membantu dia untuk membela dan mencari
relization nya.
·
Daerah utama perhatian bagi perawat dalam pemeliharaan
keutuhan seseorang.
(http://myralevine207.blogspot.com/p/key-concepts-and-metaparadigm.html
0 komentar:
Posting Komentar