Senin, 18 Februari 2013

TEORI KEPERAWATAN Hellen C Erickson


Biografi Hellen C Erickson
Helen Lorraine (Cook) Erickson (lahir 1936) adalah penulis utama dari Modeling, teori dan Peran Modeling bersama dengan Tomlin, E. dan Swain, pertama kali diterbitkan pada tahun 1983 oleh Prentice Hall dan kemudian oleh Perusahaan EST. Pada tahun 2006 menulis sebuah buku yang menyediakan tambahan informasi mendalam yang menggambarkan hubungan antara jiwa, roh, dan bentuk manusia. Buku ini berisi 522 halaman bab yang ditulis oleh beberapa tokoh konsep  Modeling dan Peran-Modeling. Tiga buku lainnya sedang dalam proses. Sebuah pekumpulan masyarakat untuk kemajuan Modeling dan Peran-Modeling didirikan pada tahun 1985 di University of Michigan. Masyarakat bertemu dua kali setahun dan memberikan informasi mengenai penelitian terkait, publikasi, dll
Erickson menikah dengan Lance Erickson pada tahun 1957 di Clare, Michigan. Bersama-sama mereka tinggal di Cedar Park, Texas di mana dia memegang gelar Profesor Emeritus, The University of Texas di Austin.
  Biografi Evelyn M. Tomlin
Latar Belakang Pendidikan 1951 - BSN, Los Angeles County 1976 - MSN Psychiatric Nursing, Universitas Michigan. kemudian beliau bekerja  5 Tahun di Afghanistan sebagai Perawat , bekerja di Praktek Keluarga, dan bahasa Inggris mengajar keperawatan program instruktur, Bayi Bedah, Ibu dan Prematur di University of Michigan. dan membuka pertama praktik keperawatan independen di Michigan. Dalam hal religi mencoba untuk menggabungkan minat dalam doa penyembuhan dengan Pemodelan dan Peran Modeling Teori dan sekarang beliau bekerja dengan wanita tunawisma untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk hidup sehat bahagia.
Biografi Mary Ann P Swain
Latar belakang pendidikan yaitu Bachelor of Arts dari Universitas DePauw  selanjutnya Master of Science dan gelar doktor di Psikologi dari University of Michigan Nursing. Latar belakang pekerjaan sebagai dosen sejak tahun 1970, University of Michigan School of Nursing. Karyanya meliputi mengembangkan dengan Erickson. Sebuah model yang menilai adaptasi pasien terhadap stres, yang dimasukkan ke dalam teori Modeling dan Peran-Modeling dan pekerjaan terakhir sebagai  rovost untuk Sistem New York State University.
2.2         Analisis Teori/ Model Konseptual Hellen C Erickson, Evelyn M Tomlin dan Mary Ann P Swain Dalam MRM (Modeling dan Role Modeling),
Teori ini menarik konsep-konsep dari :
·         Maslow teori hierarki kebutuhan
·         Erikson teori tahapan psikososial
·         Piaget teori perkembangan kognitif
·         Adaptasi Umum Syndrome (GAS) oleh Selye dan Lazarus

Modeling adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang dunia pasien dari perspektif klien, untuk membangun sebuah “model” dari pandangan dunia klien. Role modeling didasarkan pada asumsi bahwa semua manusia ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka ingin memainkan peran yang telah ditentukan dalam masyarakt. Role modeling menggunakan klien secara umum untuk merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan, perkembangan, dan penyembuhan klien. Role modeling membutuhkan tujuan yang membangun kepercayaan, meningkatkan orientasi positif dan sense of control, menyatakan kekuatan dan menetapkan tujuan timbal balik spesifik. Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu mendapatkan kesehatan holistic yang berkualitas.

Konsep utama dalam MRM berhubungan dengan pemikiran dasar dan kepercayaan filosofis yang berkenaan dengan kemiripan manusia, perbedaan manusia satu sama lain, dan apa yang harus dilakukan perawat. Konsep-konsep yang berhubungan  dengan bagaimana kemiripan manusia mencakup holisme, mind-body connection, kebutuhan dasar termasuk kebutuhan affiliasi individual, dan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan seumur hidup. Konsep yang merefleksikan bagaimana manusia berbeda satu sama lain mencakup : anugerah genetik, main-body relationship adaptasi, dan self care.

Konsep-konsep teori ini menjelaskan tentang beberapa persamaan dan perbedaan antara orang-orang.

a.      Kesamaan manusia
1)      Holisme
Kepercayaan bahwa manusia lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagian dari manusia tersebut: bahwa fungsi-fungsi tubuh, pikiran, emosi, dan spirit sebagai satu unit, mempengaruhi, dan mengontrol bagian-bagian tersebut dalam interaksi dinamis dengan orang lain yang menyebabkan sama pentingnya proses concious dan unconcious
2)      Kebutuhan dasar
Berdasarkan hirarki Maslow tentang kebutuhan dasar dan pertumbuhan yang menyebabkan manusia bertingkah laku. Kebutuhan dasar hanya dapat dicapai saat seseorang merasa bahwa mereka telah mencapainya. Menurut Maslow, saat kebutuhan telah terpenuhi, pertumbuhan dapat terjadi. Kecemasan adalah hal kedua untuk memenuhi kebutuhan, ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, situasi dapat dianggap sebagai ancaman dan disstres serta illness fisik dan psikososial dapat terjadi. Kekurangan pemenuhan kebutuhan perkembangan menyebabkan dihadapinya kecemasan dan stimulasi pertumbuhan. Keingintahuan dan ketakutan untuk tahu berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan.
3)      Affiliated-individuation
Konsep unik pada teori MRM berdasar pada kepercayaan bahwa semua orang memiliki pergerakan instingtual untuk diterima dan bergantung pada support system selama hidup sambil juga tetap mempertahankan rasa kemandirian dan kebebasan. Berbeda dengan konsep interdependensi.
4)      Pendekatan dan berduka
Manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk mendekati obyek-obyek yang berulangkali memenuhi kebutuhan mereka dan mereka berduka saat kehilangan obyek-obyek tersebut. Berduka dapat menjadi nyata, dirasakan atau mengancam. Perasaan berduka yang tidak diselesaikan menyebabkan kurangnya sumber-sumber untuk mengatasi stressor harian yang menyebabkan berduka abnormal dan defisit kebutuhan yang kronis.
5)                  Tahapan psikososial   
Didasarkan pada teori Erickson bahwa penyelesaian tugas tergantung pada derajat kebutuhan yang terpenuhi. Penyelasaian tugas-tugas pada tahap kritik mengarahkan ke growth-promoting (trust) atau growth impending (mistrust) atribut residual yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara maksimal dan mampu berespon sehat terhadap stressor harian. Saat seseorang bernegosiasi terhadap tugas-tugas spesfik setiap tahapan usia, dia akan meningkatkan karakter abadi yang membangun kekuatan dan sikap (kebaikan) seperti self-control atau willpower.
6)      Tahap kognitif
Didasarkan pada teori Piaget, pemikiranyang menyatakan bahwa kemampuan juga berkembang secara berurutan dan juga bermanfaat untuk memahami tahap perkembangan apa yang kemungkinan sulit dihadapi atau membutuhkan bantuan. Yang kemudian dengan pendidikan klien, membuat ionformasi tetap sederhana bagi klien.
b.      Perbedaan antar manusia
1)      Inherent endowment
 merupakan bawaan genetik sebagaimana pengaruh prenatal dan perinatal terhadap status kesehatan.
2)      Model dunia
perspektif  seseorang tentang lingkungannya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan, status kehidupan dan lain-lain.
3)      Adaptasi
 cara seseorang berespon terhadap stressor yang menghubungkan kesehatan dan perkembangan.
4)      Potensial adaptasi.
Kemampuan individu berhadapan dengan stressor, yaitu untuk menggerakkan sumber-sumber dapat diprediksikan dengan model pengkajian (APAM) yang menggambarkan tigaa kategori koping : arousal, equilibrium dan impoverishment. Sumber-sumber tersebut dapat berupa internal atau eksternal. Arousal merefleksikan kecemasan dan tekanan. Equilibrium adalah posisi relatif yang tetap terhadap keseimbangan dan mungkin saja dapat berupa adaptif atau maladaptive. Adaptasi adalah hal positif, status maladaptive adalah salah satu cara seseorang dengan stimulus yang stressful, tetapi hanya dengan mengorbankan energi dari subsistem yang lain. Impoverishment adalah keadaan dimana seseorang orang telah mengurangi atau menghabiskan sumber-sumber yang dimilikinya.
5)       Stress
 Respon general terhadap stimulus stressful dalam perubahan pola, melibatkan sistem endokrin, GI, dan limfatik yang diidentifikasi bagai gejala adaptasi general (general adaptation syndrome/GAS) oleh Selye. Tiga fase GAS terdiri dari alarm reaction, stage of resistance, dan stage of exhaustion. Stimulus dapat dirasakan sebagai ancaman atau tantangan (Lazarus); dan sebagai stressful dan distressful (Selye). Engle mengidentifikasi reaksi psikologis  terhadap stress bersamaan dengan respon flight atau fight. Teori MRM mensintesa keseluruhan hal tersebut dalam pandangan yang lebih holistic.
6)      Self care
adalah proses mangatur respon-respon terhadap stressor. Self-care termasuk apa yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, sumber-sumber kita, dan tingkah laku kita.
7)      Self care knowledge
adalah informasi tentang diri yang diyakini seseorang dapat meningkatkan atau bertentangan dengan kesehatannya sendiri, pertumbuhan dan perkembangan, apa yang mempengaruhi suatu keadaan sakit atau berkontribusi terhadap masalah yang dihadapi atau terhadap kesehatan yang optimal. Termasuk data mind-body.
8)      Self-care resource
adalah sumber-sumber bantuan internal dan eksternal  untuk koping terhadap stressor. Berkembang dari waktu ke waktu saat kebutuhan dasar terpenuhidan tugas perkembangan diterima
9)      Sel-care action
adalah perkembangan dan penggunaan self-care knowledge dan self care resources untuk meningkatkan kesehatan yang optimal. Termasuk didalamnya keseluruhan tingkah laku sadar ataupun tidak sadar yang berhubungan dengan kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, dan adaptasi
c.       Modeling
v Modeling adalah proses dimana perawat berusaha untuk mengetahui dan memahami model pribadi klien-nya atau untuk belajar menghargai nilai dan signifikansi.
v Modeling mengakui bahwa setiap orang memiliki perspektif yang unik (model)-nya atau dunianya.
v Perawat menggunakan proses ini untuk mengembangkan citra dan pemahaman tentang dunia klien dari sudut pandang klien.
d.      Peran Modeling
v Peran pemodelan adalah proses dimana perawat memfasilitasi dan memelihara individu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan.
v Peran pemodelan menerima klien tanpa syarat dan memungkinkan perencanaan intervensi yang unik.
v Menurut konsep ini, klien adalah ahli dalam perawatan sendiri dan tahu yang terbaik bagaimana ia harus dibantu.
Menurut teori peran perawat adalah :
a.      Memfasilitasi, yaitu membantu klien untuk mengidentifikasi mengerakan dan mengembangkan kekuatan personal dalam menggapai kesehatan.
b.      Nurturance, yaitu secara lemah-lembut mendukung dan menyemangati klien untuk berinteraksi dengan seluruh proses biofisik, kognitif, dan afektif dalam mennggapai kesehatan.
c.       Unconditional Acceptance, menggunakan empati untuk smenerima seseorang secara keseluruhan dengan pantas tanpa disertai  syarat
Teori ini menyatakan lima gol dari intervensi keperawatan sebagai Tujuan Intervensi 
1.    Membangun kepercayaan
 Melalui hubungan perawat klien; menjaga janji-janji, memenuhi kebutuhan dasar dan fisik dengan menjadi seseorang yang jujur dan dapat dipercaya, menggunakan sentuhan dan meningkatkan kebutuhan akan harga diri melalui penguatan komentar tentang kemampuan.
2.    Peningkatan orientasi positif
Menerima klien sebagai seseorang yang memiliki manfaat, dan memfasilitasi kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri ke masa depan yang positif
3.    Meningkatkan kontrol
Melihat kontrol sebagai kunci, menanyakan ke klien apa yang mereka butuhkan dan bagaimana perawat dapat membantu, menawarkan pilihan dalam merencanakan perawatan, mengenali pemenuhan kebutuhan kecil seperti mengontrol perdarahan dll.
4.    Affirm and Promote Strengths
Pengulasan kekuatan-kekuatan kecil seperti tekanan nadi yang kuat, kemampuan untuk mencegah, berjalan dari tempat tidur ke kursi.
5.    Set Mutual, Health-Directed Goals
Melibatkan klien dalam pengembangan kesehatan yang berhubungan dengan intervensi yang sesuai dengan model dunianya.

Pertalian dasar teori  yang digunakan dalam praktik.

1.      Resolusi tugas perkembangan berhubungan dengan kebutuhan kepuasan

2.      Status kebutuhan dasar, object attachment and loss, pertumbuhan dan perkembangan saling berhubungan

3.      Potensial adaptif berhubungan dengan status kebutuhan

Ada empat kategori data yang menuntun pengkajian keperawatan, yaitu : deskripsi situasi, harapan-harapan, sumber-sumber, dan tujuan. Klien selalu merupakan sumber primer data.

Kesimpulan
ü  Modeling mengacu pada pengembangan pemahaman tentang dunia klien.
ü  Peran pemodelan adalah intervensi keperawatan, atau pemeliharaan, yang membutuhkan penerimaan tanpa syarat.
ü  Model ini menganggap keperawatan sebagai model perawatan diri berdasarkan persepsi klien dari dunia dan adaptasi terhadap stres.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles