Senin, 25 Februari 2013

Teori Keperawatan Katharine Kolcaba


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
          Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan kaidah ilmu keperawatan serta model konsep teori keperawatan yang merupakan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan. Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori dan nilai moral bagi perawat. Ada empat konsep yang secara umum menjadi titik sentral yang dipertimbangkan dalam mengembangkan model konseptual disiplin keperawatan, yaitu manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan.  Pada penerapannya, penekanan dari setiap model keperawatan sangatlah bervariasi menyesuaikan dengan setiap konsep yang ingin dikembangkan. Namun setiap teori yang dikembangkan akan selalu menjelaskan hubungan antara konsep-konsep sentral tersebut.
            Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu model teori kenyamanan (Comfort) yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Dalam perspektif pandangan Kolcaba ini, Holistic comfort didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui  kebutuhan  akan pengurangan (relief), (ease), and (transcendence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan (Ruddy, 2007).
            Model theori Kolcaba ini termasuk dalam lingkup Middle range theory yang memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan  penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada campuran populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, middle grand theory dapat diuji dalam pemikiran empiris.

1.2         Tujuan
1.             Tujuan Umum
Mempelajari konsep teoritis dan kerangka skematik dari dari penerapan teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba.
2.             Tujuan Khusus
a.              Mengidentifikasi berbagai sumber teori yang mendasari setiap komponen dari  teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
b.             Mengidentifikasi makna teori yang mendasari setiap komponen  dari  teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
c.              Menjelaskan Kerangka teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
d.             Mengidentifikasi penerimaan teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba  dari sudut teori, praktik dan penelitian
e.              Mengidentifikasi hubungan teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba  dengan paradigma keperawatan
f.              Menjelaskan aplikasi teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba dalam studi kasus dan pembahsan
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1              Latar Belakang
2.1.1    Latar Belakang Teorist
·                     Katharine Kolcaba terlahir sebagai Arnold Katharine pada 28 Desember 1944, di Cleveland, Ohio. Beliau menikah dengan dua anak perempuan dan delapan cucu.
·                     Pendiri program perawat lokal paroki
·                     Anggota Asosiasi Perawat Amerika
·                     Saat ini, sebagai associate professor di University of Akron College of Nursing 
·                     Telah mengembangkan Teori kenyamanan dan Praktik : Sebuah visi untuk Perawatan dan Riset Kesehatan Holistik
·                     Riwayat Pendidikan
1.                  Diploma keperawatan dari St. Luke's Hospital School of Nursing pada tahun 1965
2.                  Lulus M.S.N dari R.N di the Frances Payne Bolton School of Nursing, Case Western Reserve University pada tahun 1987
3.                  Lulus dengan gelar PhD in nursing dan menerima sertifikat sebagai authority clinical nursing specialist pada tahun 1997
·                     Spesialis dalam bidang Gerontology, Perawatan Paliatif dan Intervensi Jangka Panjang, Studi Comfort, Pengembangan Instrumen, Teori Keperawatan, Penelitian Keperawatan
·                     Sebagai kepala unit dementia à pengembangan teori keperawatan
·                     Riwayat Penghargaan dan Pengakuan
1.                  1991-1992 : Pre-Doctoral Fellowship in Interdisciplinary Health, Case Western Reserve University Internal Grant
2.                  1997 : Honour a Researcher Award
3.                  1997 : Invited Research Consultant, comfort studies & theory, MNRS
4.                  Januari 1997 : Marie Haug Student Award for excellence in aging studies dari Case Western Reserve University
5.                  2003 : Mary Hanna Memorial Journalism Award for American Society of Perianesthesia Nurses, artikel yang berjudul Comfort Care for Perianesthesia Nursing by Kolcaba and Wilson
6.                  Maret 2003 : Advancement of Science Award from Midwest Nursing Research Society, End of Life and Palliative Care Nursing
7.                  Mei 2003 : Excellence in the Utilization of Nursing Research, penghargaan dari Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
8.                  2006 : Researcher of the Year dengan Dr. Therese Dowd, penghargaan dari Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
2.1.2    Pernyataan teoritis
1.       Perawat mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan  yang tidak terlihat dari pasien, desain kenyamanan digunakan untuk mengukur kebutuhan, dan untuk mencari peningkatkan kenyamanan pasien mereka, di mana hasil tersebut diinginkan dengan segera.
2.       Peningkatan kenyamanan langsung dan secara positif dihubungkan dengan penerapan di dalam HSBs, seperti  hasil yang diinginkan sebelumnya.
3.       Kapan seseorang mempunyai pendukung yang sesuai untuk dilibatkan secara penuh di dalam HSBs, seperti pemulihan dan/atau program penyembuhan atau cara hidup, integritas institusi juga sangat mendukung.
 2.1.3   Format Logis
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis antara lain :
1.                  Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka. Ketika perawat lulus sekolah, mereka mungkin diminta untuk menjelaskan diagram prakteknya, yang mana tugas tersebut sangatlah mudah.
2.                  Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik. Langkah mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori kenyamanan dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu teori. Kerja dari tiga ahli teori keperawatan diperlukan untuk mendefinisikan kenyamanan. Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain untuk bekerja secara bersama untuk menyatukan  kebutuhan seperti keringanan, ketentraman dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir suatu yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang sama dengan kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.
3.                  Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan database besar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis, institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
2.2       Konsep Mayor dan Definisi
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta definisinya, antara lain :
1.                  Health Care Needs
Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan  kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.
2.                  Comfort
Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui  kebutuhan  akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.
Beberapa tipe Comfort  didefinisikan sebagai berikut:
a.                  Relief, suatu keadaan dimana seorang penerima (recipient) memiliki pemenuhan kebutuhan yang spesifik
b.                  Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan
c.                  Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai diatas masalahnya.
Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal berikut :
a.                  Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh
b.                  Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi harga diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap kebutuhan lebih tinggi.
c.                  Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari luar.
d.                 Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial
3.                  Comfort Measures
Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.
4.                  Enhanced Comfort
Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan, mengacu pada teori comfort ini.
5.                  Intervening variables
Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga mempengaruhi persepsi resipien dari comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan elemen dalam pengalaman si resipien.
6.                  Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7.                  Institusional integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada sistem rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi home care, dll.
2.3       Penjelasan Bagan Model Konsep

 
Dalam perspektif pandangan Kolcaba Holistic comfort didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui  kebutuhan  akan pengurangan relief, ease, and transcendence yang dapat terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikosipiritual, sosial dan lingkungan.
Asumsi-asumsi lain yang dikembangkan oleh Kolcaba bahwa Kenyamanan adalah suatu konsep yang mempunyai suatu hubungan yang kuat dengan ilmu perawatan. Perawat Menyediakan kenyamanan ke pasien dan keluarga-keluarga mereka melalui intervensi dengan orientasi pengukuran kenyamanan. Tindakan penghiburan yang dilakukan oleh perawat akan memperkuat pasien dan keluarga-keluarga mereka yang dapat dirasakan seperti mereka berada di dalam rumah mereka sendiri. Kondisi keluarga dan pasien diperkuat dengan tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat dengan melibatkan perilaku (Tomey, Alligood, 2010).
Peningkatan Kenyamanan adalah sesuatu hasil ilmu perawatan yang merupakan bagian penting dari teori comfort. apalagi, ketika intervensi kenyamanan dikirimkan secara konsisten dan terus-menerus, maka mereka secara teoritis dihubungkan dengan suatu kecenderungan ke arah kenyamanan yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien akan mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan (HSBS).
2.4       Asumsi Mayor
Kolcaba menjabarkan definisinya sebagai berikut :
2.4.1    Keperawatan
Keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan, perancangan kenyamanan digunakan untuk mengukur suatu kebutuhan, dan penilaian kembali digunakan untuk mengukur kenyamanan setelah dilakukan implementasi. Pengkajian dan evaluasi dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika perawat menanyakan kenyamanan pasien, atau secara objektif, misalnya observasi terhadap penyembuhan luka, perubahan nilai laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga dapat dilakukan melalui rangkaian penilaian skala (VAS) atau daftar pertanyaan (kuesioner), yang mana  keduanya telah dikembangkan oleh Kolcaba.
2.4.2    Pasien
Penerima perawatan seperti individu, keluarga, institusi, atau masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan.
2.4.3    Lingkungan
Lingkungan adalah aspek dari pasien, keluarga, atau institusi yang dapat dimanipulasi oleh perawat atau orang tercinta untuk meningkatkan kenyamanan.
2.4.4    Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal, seperti yang digambarkan oleh pasien atau kelompok, dari pasien, keluarga, atau masyarakat.
 Asumsi
1.      Manusia mempunyai tanggapan/respon holistik terhadap stimulus yang kompleks.
2.      Kenyamanan adalah suatu hasil holistik yang diinginkan yang mengacu pada disiplin keperawatan
3.      Manusia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar kenyamanan mereka.
4.      Kenyamanan yang akan ditingkatkan pada pasien harus melibatkan health-seeking behaviors (HSBs) pilihan mereka.
5.      Pasien yang dianjurkan secara aktif untuk HSBs, merasa puas dengan pelayanan kesehatan mereka.
6.      Integritas kelembagaan berdasar pada sistem nilai yang berorientasi pada penerima perawatan.
2.5       Penerimaan oleh Keperawatan
2.5.1    Praktek
Teori ini masih baru. Masih terus dikenalkan dan dipelajari  oleh para siswa yang memilih teori ini untuk kerangka studi mereka, seperti di dalam keperawatan kebidanan, katheterisasi jantung, perawatan kritis, pekerja rumah sakit, ketidaksuburan / kemandulan, terapi radiasi, keperawatan bedah tulang, keperawatan perioperatif, keperawatan lanjut usia, dan infeksi saluran kemih. Area studi yang tak diterbitkan, tetapi dibahas oleh Kolcaba melalui website nya, meliputi unit luka bakar, klinik keperawatan, perawatan rumah, nyeri kronis, terapi pijatan, pediatrik, oncology, dan perioperative.
Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan memerlukan sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu :
a.       Teknis pengukuran kenyamanan, merupakan intervensi yang dibuat untuk mempertahankan homeostasis dan mengontrol nyeri yang ada, seperti memantau tanda-tanda vital, hasil kimia darah, juga termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan ini didesain untuk membantu mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan, serta mencegah komplikasi.
b.      Coaching (mengajarkan) meliputi intervensi yang didesain untuk menurunkan kecemasan, memberikan informasi, harapan, mendengarkan dan membantu perencanaan pemulihan (recovery) dan integrasi secara realistis atau dalam menghadapi kematian dengan cara yang sesuai dengan budayanya. Agar Coaching ini efektif, perlu dijadwalkan  untuk kesiapan pasien dalam menerima pengajaran baru. 
c.       Comfort food untuk jiwa, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi untuk kenyamanan psikologis meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian dan ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini perawat umumnya tidak memiliki waktu untuk memberikan comfort food untuk jiwa (kenyamanan jiwa/psikologis), akan tetapi tipe intervensi comfort tersebut difasilitasi oleh sebuah komitmen  oleh institusi terhadap perawatan kenyamanan. 
2.5.2        Pendidikan
Sesuai petunjuk dalam pengajaran kenyamanan pada program sarjana keperawatan, teori kenyamanan telah diterapkan pada keperawatan terhadap pasien yang mendapatkan terapi radiasi yang dilaporkan oleh Cox pada tahun 1998. Teori ini sangat mudah untuk dipahami dan diterapkan pada mahasiswa perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk menilai kebutuhan kenyamanan holistik pada orang tua yang membutuhkan perawatan akut. Teori ini tidak terbatas pada gerontologikal atau pendidikan praktik lanjutan.
2.5.3    Riset
The Encyclopedia of Nursing Research menyebutkan pentingnya mengukur kenyamanan sebagai tujuan keperawatan. Perawat dapat memberikan bukti untuk mempengaruhi keputusan institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif yang hanya sampai pada studi kenyamanan yang menunjukkan efektivitas keperawatan yang holistik/menyeluruh. Baru-baru ini, pengukuran kenyamanan di rumah sakit besar dan perawatan rumah datanya telah ditetapkan untuk menambah literatur untuk tujuan riset.
Penggunaan struktur taxonomi dari kenyamanan (gambar) sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umum untuk mengukur kenyamanan secara holistic dalam sampel rumah sakit dan partisipan komunitas. Untuk dapat melakukan hal ini item positif dan negatif harus dikembangkan secara berimbang pada tiap sel dalam kotak yang tersedia. 24 hal positif dan 24 hal negatif sudah lengkap dengan suatu format skala Likert yang berkisar dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skor yang tinggi menandakan tingginya kenyamanan. Pada studi akhir instrumentasi dengan 206 orang pada suatu waktu peserta dari semua jenis unit di dua rumah sakit dan 50 orang dari masyarakat, dengan menggunakan kuesioner kenyamanan umum menunjukkan  hasil suatu Cronbach alfa 0,88.
Tipe dari Kenyamanan












                                       Relief                   Ease            Transcendence

Fisik
Psikospiritual
Lingkungan
Sosial

Tipe dari Kenyamanan
1.      Relief : Keadaan seorang pasien yang menemukan kebutuhan spesifiknya
2.      Ease : Keadaan tenang atau senang
3.      Transcendence : Keadaan dimana satu kenaikan di atas satu masalah atau nyeri

Konteks di mana terjadinya kenyamanan :
1.             Fisik : menyangkut sensasi dari tubuh
2.             Psikospritual : menyangkut kesadaran diri internal, termasuk harga diri, identitas, seksualitas dan kehidupan yang utama; yang menyangkut suatu hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi
3.             Lingkungan : menyangkut latar belakang eksternal, kondisi dan pengaruhnya kepada manusia (temperatur suhu, bau, pencahayaan, warna, suara, dll)
4.              Sosial kultural : menyangkut hubungan interpersonal, keluarga dan sosial/masyarakat (keuangan, perawatan kesehatan individu, serta tradisi keluarga, kegiatan religius)

Adapun struktur dari taxonomi tersebut berikut ini :

Comfort Care Plan

Nama Pasien : ………….…. Diagnosis Medis :…………..……     Mahasiswa :……..………..….

Alpha Press


Beta Press


Unitary Trend


Comfort Needs
Interventions
Intervening Variables
Perception of Comfort
What Next?
Health Seeking Behaviors
Physical

Psychospiritial

Environmental

Socialcultural
The nurse...

Objective

Subjective

Supporting

The patient will...
Struktur kenyamanan yang terklasifikasi menyediakan suatu peta daerah kenyamanan yang pada masa depan peneliti dapat menggunakannya untuk mendisain instrumen kenyamanan dari mereka sendiri. Kolcaba telah mendaftar untuk mengadaptasikan daftar pertanyaan kenyamanan yang umum untuk permasalahan riset yang baru pada halaman webnya. Oleh karena itu sangatlah mudah bagi peneliti untuk menyediakan daftar pertanyaan kenyamanan yang dikhususkan untuk riset. Skala analog visual dan format daftar pertanyaan dapat di download dari websitenya Kolcaba (terlampir).
2.6      Kelemahan Teori
Teori kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh Kolcaba mudah dimengerti dan dipahami, selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar dan misi/tujuan keperawatan tradisional yaitu kenyamanan.
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles